welcome to my blog
welcome to my blog

Sabtu, 23 Maret 2013

BAB I DASAR SURAT MENYURAT



1.  Arti dan Fungsi Surat
Surat  adalah  suatu sarana  untuk  menyampaikan informasi  secara  tertulis  dari  pihak  yang satu  kepada  pihak  lain.  Informasi  dalam  surat  dapat  berupa  pemberitahuan,  pernyataan, permintaan, laporan, pemikiran, sanggahan, dan sebagainya. Agar komunikasi melalui surat dinilai efektif, maka isi atau maksud surat harus terang dan jelas, serta tidak menimbulkan salah arti pada pihak penerima.
2.  Tujuan Menulis Surat
     Tujuan menulis surat secara garis besar diklasifikasikan menjadi tiga macam, yaitu:
a.       Menyampaikan informasi kepada pembaca surat;
b.       Mendapatkan tanggapan dari pembaca surat tentang isi surat;
c.        Ingin mendapatkan tanggapan dan menyampaikan informasi kepada pembaca surat.
3.  Korespondensi dan Koresponden
        Korespondensi
Korespondensi  searti  dengan  surat-menyurat.  Korespondensi  adalah  suatu    kegiatan  atau hubungan  yang  dilakukan  secara  terus-menerus  antara  dua  pihak  yang  dilakukan  dengan saling berkiriman surat.
         Korespondensi dalam suatu kantor, instansi, atau organisasi dibagi menjadi dua, yakni:
a.       Korespondensi  Eksteren,  yaitu  hubungan  surat-menyurat  yang  dilakukan  oleh  kantor
               atau bagian-bagiannya dengan pihak luar.
b.       Korespondensi  Interen,  yaitu  hubungan  surat-menyurat  yang  dilakukan  oleh
              orang-orang dalam suatu kantor, termasuk hubungan antara kantor pusat dengan kantor
             cabang.
      Koresponden
Koresponden adalah orang yang berhak atau mempunyai wewenang menandatangani surat, baik atas nama perorangan maupun kantor atau organisasi.
4.  Fungsi Surat
        Fungsi surat dalam suatu organisasi antara lain:
a.       Surat sebagai media komunikasi.
       b.  Surat sebagai barometer.
       c.  Surat sebagai duta penulis.
      d.  Surat sebagai bukti tertulis.
      e.  Surat sebagai salah satu otak kegiatan suatu kantor

5.  A. Kelebihan Surat:
      -  Murah
      -  Daya jangkau lebih luas
      -  Bersifat formal dan efektif
       -  Bisa dijadikan bukti hitam di atas putih
      B. Kelemahan Penyusunan Surat pada umumnya:
-   Susunan surat ruwet
-  Kalimat tidak lengkap atau berbelit-belit
-  Penggunaan tanda baca yang tidak pada tempatnya
-  Penulisan kalimat tidak sesusai EYD
-  Pemakaian istilah asing yang tidak perlu atau tidak tepat
-  Menciptakan  istilah  sendiri  yang  tidak  lazim/tidak  sesuai  Pedoman  Umum Pembentukan Istilah dalam bahasa Indonesia
-  Tata bahasa tidak teratur
-  Pengungkapan gagasan tidak logis
-  Kurang sopan atau terlalu banyak memuji dan basa-basi
-  Ketikan banyak yang salah
-  Penggunaan model yang tidak menentu
6.  Syarat-syarat surat yang baik
        Secara garis besar suatu surat dapat dikatakan baik apabila memenuhi kriteria berikut ini:
         a.  Surat disusun dengan teknik penyusunan yang benar, yaitu:
-  Penyusunan letak bagian-bagian surat (bentuk surat) tepat sesuai dengan aturan atau
                            pedoman yang telah ditentukan.
           -  Pengetikan surat benar, jelas, bersih, dan rapi, dengan format yang menarik.
            -  Pemakaian kertas sesuai dengan ukuran umum.
 b. Isi surat harus dinyatakan secara ringkas, jelas, dan eksplisit. Hal ini dimaksudkan agar  penerima  dapat  memahami  isi  surat  dengan  cepat,  tepat,  tidak  ragu-ragu  dan pengirim    pun memperoleh jawaban secara cepat sesuai yang dikehendaki.
      c.  Bahasa yang digunakan haruslah bahasa Indonesia yang benar atau baku, sesuai dengan   kaidah  bahasa  Indonesia,  baik  mengenai  pemilihan  kata,  ejaan,  bentuk  kata,  maupun  kalimatnya.  Selain  itu,  bahasa  surat  haruslah  efektif.  Bahasa  surat  juga  harus  wajar, logis,  hemat  kata,  cermat  dalam  pemilihan  kata,  sopan,  dan  menarik.  Nada  surat  harus hormat,  sopan  dan  simpatik.  Sedapat  mungkin  hindari  pemakaian  bahasa  asing  yang padanya sudah ada dalam bahasa Indonesia.

Untuk  menyusun surat yang baik, penulis harus mengindahkan hal-hal berikut:
1. Menetapkann  lebih  dahulu  maksud  surat,  yaitu  pokok  pembicaraan  yang  ingin disampaikan  kepada  penerima  surat,  apakah  itu  berupa  pemberitahuan,  pernyataan, pertanyaan, permintaan, laporan atau hal lain.
2. Menetapkan urutan masalah yang akan dituliskan.
3. Merumuskan  pokok  pembicaraan  itu  satu  persatu  secara  runtut,  logis,  teratur  dengan  menggunakan kalimat dan ungkapan yang menarik, segar, sopan, dan mudah ditangkap pembaca.
4. Menghindarkan  sejauh  mungkin  penggunaan  singkatan  kata  atau  akronim,  lebih-lebih yang tidak biasa atau singkatan bentuk sendiri.
 5. Memperhatikan dan menguasai bentuk surat dan penulisan bagian-bagiannya.
 6. Mengikuti  pedoman  penulisan  ejaan  dan  tanda  baca  sebagaimana  digariskan  oleh   Pedoman  Umum  Ejaan  Bahasa  Indonesia  Yang  Disempurnakan  dan  Pedoman  Pembentukan Istilah dalam Bahasa Indonesia.
 Dalam  praktik  di  lapangan,  masih  banyak  surat  resmi  yang  penyusunannya  tidak  cermat  tidak  memenuhi  syarat-syarat  surat  yang  baik.  Oleh  karena  itu,  pahamilah  aturan-aturan tentang  surat  yang  baik  serta  milikilah  kepandaian  atau  keterampilan  dalam  menyusun  surat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar